back to top

Sejarah Singkat

IDENTITAS MADRASAH

Nama Madrasah : MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 6 TULUNGAGUNG

Status                   : Negeri

Akreditasi            : A oleh BAP-S/M No. 164/BAP-S/M/SK/XI/2017

No Telp                : 0355 325394

Alamat                 : Jalan Dahlia no. 36 Karangrejo

Kecamatan          : Karangrejo

Kode Pos              : 66253

Alamat Website  : www.maskara.sch.id

E-Mail                  : mtsnkarangrejo@kemenag.go.id

Tahun Berdiri      : 1969

  1. PENDAHULUAN

MTsN 6 Tulungagung sebagai lembaga pendidikan mengemban amanat untuk mencapai dan mendukung visi dan misi Pendidikan Nasional, visi dan misi Kementerian Agama, visi dan misi Kemenag Kanwil Prov. Jawa Timur,  serta visi dan misi pendidikan di daerah masing- masing. Oleh karena itu, MTsN 6 Tulungagung  perlu memiliki Visi dan Misi madrasah yang dapat dijadikan arah kebijakan dalam mencapai tujuan pendidikan yang dicita-citakan, dan juga mendukung visi dan misi lembaga-lembaga tersebut di atas. Berikut ini dikemukakan visi, misi dan tujuan pendidikan MTsN 6 Tulungagung.

  1. SEJARAH SINGKAT MADRASAH

MTsN Karangrejo yang ada sekarang ini merupakan monumen hidup gerakan dakwah Islamiyah di Kecamatan Karangrejo da sekitarnya. Cikal bakal MTsN Karangrejo saat ini adalah PGA 4 tahun yang didirikan pada tahun 1962. Di samping itu untuk mencetak tenaga guru agama, PGA 4 tahun masa itu merupkan bagian intregral dari gerakan dakwah yang lebih luas di Kecamatan Karangrejo.

Tidak jauh dari pemetaan sosial yang pernah dikemukakan oleh Clifort Gerss, polarisasi sosial masyarakat Karangrejo pada masa itu terdiri dari santri, abangan, dan priyayi. Meski tidak sampai menimbulkan konflik yang tajam antar kelompok situasi politik yang dikemudikan oleh PKI cukup menggelisahkan kaum santri. Maka bersepakatlah empat tokoh yaitu Bapak KH. Masrur (Alm), Bapak Mahmudi, Bapak Nangim Azhar (Alm), dan Bapak K. Imam Mustofa untuk mendirikan lembaga pendidikan yang didirikan bertujuan :

  1. Mempertahankan eksistensi umat islam.
  2. Menanamkan keimanan dan ketaqwaan generasi muda Islam.
  3. Mencetak tenaga guru dan kader dakwah yang tangguh.

Apa yang diharapkan oleh para pendiri PGA 4 tahun ternyata tidak sia-sia. Paling tidak ketika PKI menguasai setiap lini kehidupan dan mobilitas yang tinggi, ternyata kekuatan umat Islam di Karangrejo masih diperhitungkan. Hal ini terjadi pada saat-saat menjelang meletusnya G.30 S/PKI hingga tahun 1966. Pada saat inilah syiar Islam memancarkan cahayanya.

Sudah barang tentu lain masa lain pula tantanganya. Meskipun tak lagi agitasi PKI sinisme terhadap agama masih saja terus berlangsung, dikotomi santri abangan belum juga mencair sehingga masih ada jarak kultural diantara keduanya. Apalagi pada tahun 70-an politik pendidikan belum memberikan ruang gerak yang lebih luas terhadap lembaga pendidikan agama. Bersamaan dengan situasi yang semacam itu, di desa Karangrejo berdiri lembaga pendidikan umum ( SLTP ) yang didirkan ole sebuah yayasan. Maka persainganpun, bahkan teror psikologis menjadi tak terelakkan. Keadaan ini masih diperburuk oleh kondisi sosial yang belum menguntungkan.

Masih dengan semangat yang tinggi segala upaya dilakukan oleh pendiri untuk mempertahankan dan memajukan lembaga pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya. Menyambut uluran pemerintah dengan SKB Tiga Menterinya, yaitu menteri Agama No. 6 tahun1976, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 037/V/1975 dan Mendagri  Nomor : 35 tahun 1975 tentang peningkatan mutu madrasah, maka PGA 4 tahun dialih fungsikan menjadi Madrasah Tsanawiyah (MTs) pada tahun 1980 dengan nama MTs Raden Patah. Upaya ini ternyata belum membuahkan hasil. Dan bahkan pada tahun 1982/1983 menunjukkan titik terendah perolehan siswa. Maka pada tahun 1984 MTs Raden Patah Karangrejo menggabungkan diri dengan MTsN Tunggangri Kalidawir sebagai kelas jauh (filial). Dengan mengantongi SK Dirjen Binbaga Islam No. Kep/K/PP.032/151/1984 maka terbentuklah MTsN Tunggangri Kalidawir Filial di Karangrejo Tulungagung. Perubahan ini memberika harapan dan prospek yang cerah, terbuktinya semakin tahun kepercayaan kepada MTs Karangrejo semakin meningkat. Perkembangan ini tidak hanya dibuktikan dengan semakin meningkatnya jumlah siswa, melainkan juga dengan prestasi akademik siswanya, serta prestasi lain bidang ekstrakurikuler.

Namun demikian, bagi MTs Karangrejo tantangan masih terus berlanjut dengan berdirinya dua SLTPN di Kecamatan Karangrejo. Masing-masing adalah SLTPN 1 di desa Sembon dan SLTPN II di desa Gedangan yang lokasinya tidak jauh dari MTs Karangrejo. Menghadapi kenyataan ini mengandalkan fanatisme terhadap lembaga pendidikan agama bukan waktunya lagi. Oleh karena itu pihak Yayasan dan pengelola Madrasah sepakat untuk mengusahakan penegerian penuh MTs Karangrejo. Usaha ini dapat terealisasikan dengan turunya SK. Menteri Agama RI Nomor 515.A tahun 1995. sejak saat itulah status filial untuk MTs Karangrejo dihapus menjadi MTsN Karangrejo kemudian pada tahun 2016 sesuai dengan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 673 Tahun 2016 Tentang Perubahan Nama Madrasah Aliyah Negeri, Madrasah Tsanawiyah Negeri, dan Madrasah Ibtidaiyah Negeri di Provinsi Jawa Timur, maka nama MTsN Karangrejo berubah menajdi MTsN 6 Tulungagung hingga sekarang. Dengan status ini MTsN 6 Tulungagung diharapkan bisa berkompetisi secara sehat untuk mewujudkan visi dan pengemban misi.

Next article

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Us

809FansLike
1,930FollowersFollow
105FollowersFollow
1,571SubscribersSubscribe
spot_img

Latest Articles